penciptaan burung dari tanah liat

PENCIPAAN BURUNG DARI TANAH LIAT

Surat ali Imran ayat 49

وَرَسُولًا إِلَى بَنِي إِسْرَائِيلَ أَنِّي قَدْ جِئْتُكُمْ بِآيَةٍ مِنْ رَبِّكُمْ أَنِّي أَخْلُقُ لَكُمْ مِنَ الطِّينِ كَهَيْئَةِ الطَّيْرِ فَأَنْفُخُ فِيهِ فَيَكُونُ طَيْرًا بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُبْرِئُ الْأَكْمَهَ وَالْأَبْرَصَ وَأُحْيِي الْمَوْتَى بِإِذْنِ اللَّهِ وَأُنَبِّئُكُمْ بِمَا تَأْكُلُونَ وَمَا تَدَّخِرُونَ فِي بُيُوتِكُمْ إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَةً لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ

Terjemah:

`Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah sebagai bentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman.

            Menurut ayat ini, Nabi Isa diutus untuk Bani Israil, seperti halnya Nabi Musa yang diutus sebelumnya. Sebenarnya kata  اخلقbermakna menciptakan, namun pada ayat ini maknanya adalah membuat dan membentuk.

            Wahab mengatakan bahwa burung yang terbuat dari tanah itu hanya dapat terbang ketika orang- orang di sana masih melihat ke arahnya, namun namun apabila orang- orang itu sudah tidak memperhatikannya maka ia akan terjatuh dan langsung mati. Karena kehidupannya hanya untuk membuktikan mukjizat Nabi Isa saja, dan juga untuk membedakan antara mukjizat dengan penciptaan Allah sebenarnya.

            Diriwayatkan bahwa yang diciptakan itu adalah seekor kelelawar karena kelelawar adalah jenis burung yang paling sempurna penciptaannya. Dan dipilih kelelawar yang pihidupkan adalah agar lebih cepat  diakui kemukjizatannya, karena kelelawar itu memiliki payudara, gigi, dan telinga yang tajam, dapat terbang meski tidak memiliki bulu, memiliki kantung kelenjar yang bisa mengeluarkan susu, .bahkan kelelawar dari jenis betina pun berhaidh seperti manusia, dan juga dapat melahirkan tidak seperti burung lain yang bertelur.

            Keika Nabi Isa di tantang oleh Bani Israil, ia mengambil seonggok tanah untuk dibentuk agar miri dengan seekor kelelawar. Kemudian onggokan itu terbang awang- awang setelah Nabi Isa meniupnya. Ketika kelelawar itu masih dalam bentuk onggokan tanah, memang Nabi Isa yang meniup, akan tetapi yang menciptakan dan memberikan ruh kepada kelelawar itu adalah Allah SWT.[1]

Mufradat:

ورسول             : Dan Aku (Allah) mengutus dia sebagai seorang Rasul.

 اية        : sebagai tanda yang membuktikan atas kebanaran kerasulannya dan kejujuran pengakuannya sebagai nabi.

اخلق لكم :aku buatkan suatu bentuk untuk kalian ;

bukan menciptakan dalam arti membuat dari awal sebab kemampuan untuk itu hanyalah milik Allah SWT.

كهيئة الطير: berbentuk seperti burung.[2] 

 

Christian Warrior

Isa Al-Masih dan Allah Mempunyai Kuasa Untuk Mencipta

Setiap nabi Allah yang diutus ke dunia selalu dilengkapi dengan mujizat-mujizat sebagai tanda kebesaran mereka. Contohnya Musa, salah satu mujizat yang Allah berikan padanya dapat kita baca dalam  Taurat, Kitab Keluaran 4:3, “Firman TUHAN: “Lemparkanlah itu ke tanah.” Dan ketika dilemparkannya ke tanah, maka tongkat itu menjadi ular, sehingga Musa lari meninggalkannya“

Demikian juga dengan Isa Al-Masih. Selama tiga tahun lebih pelayanannya di dunia, sangat banyak mujizat-mujizat yang Dia lakukan. Seperti termuat dalam Qs. 3:49, menyembuhkan orang sakit sompak, mencelikkan mata orang buta, menghidupkan orang mati, adalah beberapa diantaranya mujizat yang Dia lakukan.

Allah Adalah Pencipta

Taurat, Kitab Kejadian 1:1, 26 berkata, “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi…..Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita………”

Ayat di atas menjelaskan, Allah adalah pencipta langit, bumi, dan segala isinya serta manusia. Kesimpulannya: penciptaan adalah milik Allah, bukan milik manusia.

Isa Al-Masih Adalah Pencipta

Al-Quran dan Injil juga mencatat satu mujizat lain dari Isa Al-Masih. Yaitu suatu ‘pekerjaan’ yang hanya dapat dilakukan oleh Allah, Sang Pencipta. Mujizat tersebut adalah:

“Dan sesudah berkata demikian, berserulah Ia (Isa Al-Masih) dengan suara keras: “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang telah mati itu datang ke luar, kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kapan dan mukanya tertutup dengan kain peluh. Kata Isa Al-Masih kepada mereka: “Bukalah kain-kain itu dan biarkan ia pergi.” (Injil Rasul Besar Yohanes 11:43-44)

Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih telah melakukan mujizat, yaitu memberi nafas kehidupan bagi orang yang telah meninggal. Nafas kehidupan yang hanya dapat diberikan oleh Allah, Sang Pencipta.

Mujizat sejenis juga dicatat oleh Al-Quran, “………aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung…….” (Qs 3:40)

Melalui ayat di atas, Al-Quran menjelaskan bahwa Isa Al-Masih telah mencipta seekor burung dari tanah liat. Isa Al-Masih juga memberikan nafas kehidupan kepada burung tersebut dengan cara meniupnya. Hal yang sama seperti yang dilakukan Allah, Sang Pencipta, saat Dia memberikan nafas kehidupan bagi manusia.

Kuasa Mencipta Menunjuk Pada Ke-Tuhan-an Isa Al-Masih

Taurat telah menjelaskan bahwa Allah adalah Sang Pencipta, yang telah menciptakan langit, bumi beserta isinya. Allah juga yang telah menciptakan manusia dengan meniupkan nafas kehidupan. Sesuatu yang mustahil dapat dilakukan oleh manusia, ciptaan Allah.

Juga, Al-Quran dan Injil mencatat bahwa Isa Al-Masih melakukan hal yang sama seperti yang Allah lakukan, yaitu memberi nafas kehidupan pada seekor burung yang diciptakan-Nya dari tanah liat dan juga menghidupkan orang mati.

Bila penciptaan hanya milik Allah, patutlah dipertanyakan siapakah sebenarnya Isa Al-Masih? Apakah Dia adalah Tuhan sehingga Diapun dapat memberi nafas kehidupan bagi seekor burung?

Injil, Rasul Besar Yohanes 10:28 mencatat, ”. . . Aku (Isa Al-Masih) memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tidak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorangpun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.”[3]


[1] Rosyadi, Dudi, dkk. Tafsir al qurthubi.Jakarta: Pustaka Azzam.2008.

 

[2] Hatim, M. Azhari, abdurrahim Mukti. Tafsir Al Qur’an Al Aisar. Jakarta: Daruh Sunnah Press. 2007.

 

[3] www. isa-al-masih-dan-allah-mempunyai-kuasa.com

 

Tinggalkan komentar