Hadist Tentang Hati Sebagai Pusat Tubuh

 

  1. Redaksi Hadist

حدثنا أبُو نُعَيْمٍ حَدَّثَنَا زَكَرِيَاءُ عَنْ عَامِرٍ قال سَمِعْتُ النُّعْمَانَ بْنَ بَشِيْرٍ يقول سمعت رسول الله صلى الله عليه وسلم يقول الحَلالُ بَيِّنٌ وَالحَرَامُ بَيِّنٌ وَبَيْنَهُمَا مُشَبَّهَاتٌ لايَعْلَمُهَا كَثِيْرٌ مِن النَّاسِ فَمَنْ اتَّقَى المُشَبَهَاتِ اسْتَبْرَأَ لِدِيْنِهِ وَعِرْضِهِ وَمَنْ وَقَعَ فِى الشُّبُهَاتِ كَرَاعٍ يَرْعَى حَوْلَ الْحِمَى يُوْشِكُ أَنْ يُوَاقِعَهُ ألاَ وَإنَّ لِكُلِّ مَلِكٍ حِمًى ألاَ إنَّ حِمَى الله فِى أرْضِهِ مَحَارِمُهُ ألاَ وَإنَّ الجَسَدِ مُضْغَة إذَا صَلَحَتْ صَلَحَ الجَسَدُ كُلُّهُ وَإذَا فَسَدَتْ فَسَدَ الجَسَدُ كُلُّهُ ألا وَهِىَ القَلْبُ.

Artinya :

Abu Nu’aim telah menceritakan kepada kami, Zakariyya telah menceritakan kepada kami, dari Amir berkata saya mendengar An-Nu’man bin Basyir mengatakan: saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: perkara yang halal itu sudah jelas dan perkara yang haram juga sudah jelas. Sedangkan diantara keduannya adalah syubhat (samar) yang tidak diketahui oleh banyak orang. Barangsiapa menjaga dari perkara yang syubhat, maka ia telah membersihkan agama dan kehormatannya. Dan barangsiapa masuk ke dalam hal-hal syubhat, maka ia bagaikan seorang gembala yang mengembalakan ternaknya di sekitar daerah terlarang yang dikhawatirkan ia akan menginjaknya. Ingatlah, bahwa setiap penguasa mempunyai batasan-batasan tertentu dan sesungguhnya batasan-batasan allah adalah larangan-larangan-Nya. Ingatlah, sesungguhnya di dalam tubuh terdapat segumpal darah, yang apabila ia baik makla baiklah seluruh tubuh dan apabila ia buruk maka buruklah seluruh tubuh. Ketauhilah ia adalah hati.

 

  1. MUFRADAT

مُشَبَّهَاتٌ = Syubhat maksudnya adalah hal yang samar yang tidak diketahui oleh banyak orang.

اسْتَبْرَأَ = Membersihkan diri.

يُوَاقِعَهُ = Memasuki daerah terlarang.

مُضْغَة = Sekerat daging.

الجَسَد = Tubuh

القَلْبُ = Hati, maksudnya adalah hati fisik. Yaitu organ yang ada didalam tubuh.[1]

  1. TAKHRIJ HADIST

Shahih muslim

2996

Sunana Ibnu Majah

3974

Musnad Ahmad

17649

Sunan Darimi

2419

Shahih Bukhari

50

 

  1. BIOGRAFI PEROWI
  2. Nama rowi      : An Nu’man bin basyir bin Sa’ad

Kalangan         : Sahabat

Kunyah           : Abu Abdullah

Negeri hidup   : Kufah

Wafat              : 65 H

Menurut ulama: dia seorang Sahabat

 

  1. Nama Rowi     : Amir bin Syarahil

Kalangan         : Tabi’in kalangan pertengahan

Kunyah           : Abu ‘Amru

Negeri Hidup  : Kufah

Wafat              :104 H

Pendapat Ulama: menurut abu zur’ah dia seorang yang tsiqah dan menurut Adz Dzahabi dia seorang tokoh.

 

  1. Nama Rowi     : Zakariya bin Abi Zaidah Khalid

Kalangan         : Tabi’in

Kunyah           : Abu Yahya

Negeri Hidup  : Kufah

Wafat              : 148 H

Pendapat Ulama: menurut Adz Dzahabi dia al hafidz, sedangkan menurut Al Bazzar dia seorang yang tsiqah.

  1.  Nama Rowi    : Al Fadlal bin Dukain bin Hammad bin Zuhair

Kalangan         : Tabi’it Tabi’in kalangan tua

Kunyah           : Abu Nu’aim

Negeri Hidup  : Kufah

Wafat              : 218 H

Pendapat ulama: menurut Abu Hatimar Razy dia seorang yang tsiqah, sedangkan menurut Adz Dzahabi dia seorang al hafidz.[2]

  1. KUALITAS HADIST

Dari hasil penelusuran yang di lakukan penulis, hadist Imam Bukhari ini berkualitas shahih karena telah memenuhi syarat hadis shahih dan tidak terdapat kecacatan pada sanad maupun perowinya.

  1. ASBABUL WURUD

Penulis tidak menemukan asbabul wurud dari hadis tersebut.

 

  1. TINJAUAN SAINS

            Hadist ini memuat secercah kemukjizatan ilmiah, karena penyakit apapun apabila telah menyerang hati atau jantung, maka ia akan merusaknya dan akhirnya akan merusak seluruh tubuh. Hal itu dikarenakan jantung berfungsi memompa darah yang tidak bersih (belum teroksidasi) dari bilik jantung bagian kanan ke paru- paru yang langsung melakukan proses oksidasi darah, lalu mengembalikan darah yang sudah bersih (teroksidasi) dari paru- paru ke bilik jantung bagian kiri yang kemudian memompanya ke seluruh bagian tubuh. Jantung dalam hal ini mensuplai triliunan sel- sel pembentuk tubuh manusia dengan gas oksigen dan sari- sari makanan. Oleh karena itu, jika ia sampai rusak atau macet maka seluruh sel tubuh pun akan ikut rusak.

            Hati sebagai organ tubuh (jantung) merupakan organ vital di dalam tubuh manusia yang berbentuk bulat seperti buah pir, terdapat di dalam ruang dada, besarnya tilak lebih dari segenggaman tangan, berbobot tidak lebih dari 3 kilogram. Dalam satu menit jantung melakukan sekitar 70 denyutan atau detakan atau sekitar 100.000 denyutan dalam satu hari untuk memompa 5 liter darah dalam setiap detiknya atau 7200 liter dalam satu harinya melalui jaringan rumit yang terdiri dari pembuluh nadi, urat- urat, dan saluran kapiler darah yang panjangnya  mencapai ribuan km. Jaringan ini berfungsi menyalurkan dan mengalirkan darah bersih kepada setiap celah khidupan di dalam tubuh dan sekaligus membuang darah kotor.

            Sudah menjadi pengetahuan umum saat ini bahwa jika hati sehat, maka sirkulasi darah akan baik dan stiap sel hidup di dalam tubuh pun akan mendapatkan bagian darah yang membawa zat- zat makanan dan oksigen. Dengan oksigen ini, pembakaran zat- zat makanan menjadi sempurna dan menghasilkan energi dan kekuatan. Sebaliknya, ketika hati atau jantung menderita suatu penyakit atau bahkan rusak, maka sirkulasi darah juga mengalami kemacetan, bahkan berhenti sama sekali sehingga proses distribusi zat- zat makanan dan oksigen ke seluruh bagian tubuh akan mengalami gangguan, bahkan tidak berjalan sama sekali.

            Namun, Imam al Ghazali mengartikan hati disini sebagai organ maknawi, bukan memahami hati dalam dimensi fisik. Menurutnya, hati merupakan pilar perasaan, keyakinan, nalar, pemikiran, pemahaman, akhlak, dan budi pekerti. Sehingga jika ia baik dan shaleh, maka baik dan shaleh pula seluruh tubuhnya, namun jsika ia rusak dan buruk, maka rusak dan buruk pula seluruh tubuhnya.[3]

            Hati merupakan bagian anggota atau organ tubuh manusia yang memiliki peranan yang sangat penting. Hati bekerjasama dengan organ ginjal dan organ tubuh lainnya yang masih satu jaringan sel dengan organ tubuh lainnya. Hati berasal dari bahasa Yunani : ἡπαρ, hēpar yang merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh yang terletak di dalam rongga perut sebelah kanan tepatnya terletak di bagian bawah Diafragma.

Gambar Skema Organ Hati Manusia

Hati berdasarkan fungsi termasuk organ tubuh yang berguna sebagai alat untuk eksresi atau membantu organ tubuh lainnya untuk pembuangan sisa-sisa makanan dan zat yang tidak diperlukan tubuh yang kemudian tersimpan dan terbuang melalui anus. Hati merupakan organ tubuh manusia yang memiliki peranan penting dalam organ tubuh manusia lainnya seperti ginjal yang berfungsi sebagai alat pemecah beberapa senyawa yang bersifat atau yang mengandung toksin atau racun dan menghasilkan amonia, urea dan asam urat dengan memanfaatkan nitrogen dari asam amino.

Hati juga disebut sebagai organ tubuh manusia paling besar yang memiliki berat sekitar 2 kg yang memiliki banyak fungsi. Hati berfungsi dan memiliki peranan untuk mengatur lemak yang masuk dalam tubuh yang berasal dari berbagai jenis makanan, mengatur gula dan protein dalam darah. Hati juga mempermudah sistem metabolisme dan sistem pencernaan tubuh untuk menguraikan dan membuang racun dari dalam tubuh yang mengendap di dalam darah yang kemudian dikeluarkan melalui feses.

Hati memiliki banyak fungsi dan peranan yang besar yang juga dilakukan oleh hepatosit. Fungsi dan kinerja hati atau liver tidak dapat digantikan dengan fungsi organ tubuh lainnya. Namun beberapa fungsi dari hati dapat digantikan peranannya melalui proses dialisis hati, yang menggunakan teknologi canggih dan modern, namun saat ini proses dialisis hati masih terus dikembangkan yang diperuntukkan hanya sebagai perawatan untuk penderita gagal hati.

Hati yang memiliki banyak komponen kelenjar pendukung fungsi hati menghasilkan :

– Hati juga membantu empedu untuk menghasilkan cairan empedu atau cairan limpa hingga mencapai 1/2 liter setiap harinya. Warna cairan empedu ini berwarna kehijauan dan terasa pahit yang berasal hemoglobin (sel darah merah) yang sudah tua yang disimpan lama didalam kantung empedu atau dieksresikan ke duodenum.

Empedu mengandung kolesterol, garam mineral, garam empedu, pigmen bilirubin dan biliverdin. Sekresi empedu berfungsi sebagai pencerna lemak, mengaktifkan lipase, membantu daya absorpsi lemak di usus dan mengubah zat yang tidak dapat larut dalam air menjadi zat yang mudah larut dalam air. Apabila terjadi penyempitan atau penyumbatan pada saluran empedu kemudian cairan empedu masuk ke peredaran darah yang bercampur dengan darah asli kemudian warna kulit akan terlihat seperti warna kuning. Jika seseorang mengalami hal demikian disebut dengan penyakit kuning.

– Sebagian hati mengandung asam amino

– Faktor koagulasi I, II, V, VII, IX, X, XI

– Protein C, protein S dan anti-trombin

– Kalsidiol

– Trigliserida melalui lintasan lipogenesis. Trigliserida (atau lebih tepatnya triasilgliserol atau triasilgliserida) adalah sebuah gliserida, yakni perambahan dari gliserol dan 3 jenis asam lemak. Trigliserida merupakan penyusun utama minyak nabati dan lemak hewani. Rumus kimia trigliserida adalah CH2COOR-CHCOOR’-CH2-COOR”, dimana R, R’ dan R” masing-masing adalah sebuah rantai alkil yang panjang. Ketiga asam lemak RCOOH, R’COOH and R”COOH bisa jadi semuanya sama, semuanya berbeda ataupun hanya dua diantaranya yang sama.

– Kolesterol

– Insulin-Like Growth Factor 1 (IGF-1), yang merupakan susunan dalam sebuah polipeptida yang memiliki peranan besar dalam meningkatkan dan memaju pertumbuhan tubuh ketika masa kanak-kanak dan tetap memiliki efek anbolik pada orang dewasa.

– Enzim arginase yang mengubah arginina menjadi ornitina dan urea. Ornitina yang terbentuk dapat mengikat NH³ dan CO² yang bersifat racun.

– Trombopoietin, sebuah hormon glikoprotein yang mengendalikan produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang.

– Pada triwulan awal pertumbuhan janin, hati merupakan organ utama sintesis sel darah merah, hingga mencapai sekitar sumsum tulang belakang mampu mengambil alih tugas ini.

– Albumin yang merupakan perangkat osmolar pada plasma darah. Albumin dalam bahasa latin disebut albus atau white yang merupakan istilah yang digunakan untuk merujuk ke segala jenis protein monomer yang mudah larut dalam air dan larutan garam dan mengalami koagulasi saat terpapar panas. Substansi yang mengandung albumin, seperti putih telur, disebut albuminoid. Albumin pada organ hati manusia dihasilkan dari retikulum endoplasma di dalam hati dalam bentuk proalbumin yang kemudian dibagi kembali oleh Badan Golgi untuk disekresi yang memenuhi sekitar 60% jumlah serum darah dengan kefokusan antara 30-50 g/L dengan waktu sekitar 20 hari. Albumin memiliki berat molekul sekitar 65 kD yang terdiri dari 584 asam amino tanpa kandungan karbohidrat.

Fungsi dan kerja hati dalam tubuh manusia, adalah sebagai berikut :

1. Menyaring darah

2. Membuat empedu dan menghasilkan cairan empedu yang membantu prose pencernaan dalam penyerapan lemak.

3. Hati befungsi sebagai alat organ tubuh untuk memproses, mengolah dan mengikat lemak pada protein termasuk kolesterol. Gabungan lemak dengan protein disebut lipoprotein yang didalamnya terdapat Chylomicron, VLDL, LDL, HDL guna untuk menyimpan gula dan membantu tubuh untuk mengangkut dan menghemat energi.

4. Membuat protein-protein penting, seperti kebanyakan yang terlibat pada pembekuan darah

5. Membantu tubuh dalam penyerapan dan mengolah banyaknya obat-obatan yang masuk dalam tubuh ketika sakit. Contoh seperti obat dengan jenis barbiturates, sedatives, dan amphetamines

6. Hati dijadikan tempat untuk menyimpan berbagai macam kandungan vitamin dan zat lainnya seperti besi, tembaga, vitamin A dan D, dan beberapa dari vitamin B

7. Hati menghasilkan protein-protein penting seperti albumin yang berfungsi sebagai pengendali cairan didalam darah dan ginjal.

8. Hati berfungsi sebagai alat pembantu organ tubuh untuk mengolah kembali sel-sel darah merah.

Oleh karenanya penting bagi kita untuk senantiasa menjaga hati atau liver. Apabila hati mengalami peradangan dan terinfeksi, maka kemampuan dan kinerja dari fungsi hati akan menurun dan melemah.[4]

 

 

 

 

Tinggalkan komentar